MENGHADIRI ACARA PERNIKAHAN DI LUAR PULAU + LIBURAN MURAH

by - 11.36.00

    

     Peristiwa ini berawal ditahun 2015 kemarin saya diundang teman yang akan mengadakan pernikahannya di pulau dewata Bali, kebetulan dia adalah teman baik saya selama tinggal di Jogja atau bisa dibilang sebagai kakak namanya mbak Novi dan mas Buncis (nama panggilan). Setelah mendapat undangan tersebut sebagai teman yang baik pasti saya akan menemui dan menghadiri pernikahan mereka di Bali, jadi tujuan awal pergi ke Bali kali ini adalah untuk menghadiri acara pernikahan mereka. Saya berangkat ke Bali waktu itu dengan pacar saya namanya Irma menggunakan motor kesayangan yang sering saya bawa touring ke luar kota yaitu si Mio J, alasan menggunakan motor Mio J yang pasti bensinnya irit kalau saya gunakan pergi kemana-mana dan alasan ke-2 motor matic paling cocok buat touring ke luar kota ataupun luar pulau...hehehehehehe. Langsung saja saya akan membahas liburan saya selama di pulau dewata Bali.

     Waktu itu saya berangkat dari kota Surabaya sekitar pukul 04:30 pas setelah sholat subuh dengan motor saya keadaan bensin full. Perjalanan ke Bali kali ini melewati jalur Pantura yang dimana melewati beberapa kota seperti Surabaya - Sidoarjo - Bangil - Pasuruan - Bondowoso - Situbondo -Banyuwangi - Pelabuhan Ketapang - Pelabuhan Gilimanuk - Jembrana - Tabanan - Mengwi - dan berakhir di Denpasar dengan total tempuh perjalanan dari Surabaya - Denpasar sekitar 12jam. Pagi itu terasa dingin melewati jalur Pantura yang kondisi jalan aspalnya lumayan mulus dengan mata sedikit mengantuk ditambah lawan dijalanan kali ini adalah truk dan bus yang melaju cepat sehingga mengharuskan saya untuk lebih waspada dalam berkendara meskipun mata yang masih mengantuk pagi itu, hingga tak terasa matahari mulai menampakan sedikit demi sedikit kemegahan cahayanya. Pemberhentian pertama kami waktu itu di pom bensin di daerah Bondowoso untuk mengisi bensin Rp. 25.000 dan perjalanan langsung kami lanjutkan tanpa istirahat terlebih dahulu karena waktu itu kami membuat plan untuk melihat sunset di Tanah Lot kalau sempat, oleh sebab itu kami tidak terlalu banyak istirahat di sepanjang jalan. Kemudian perjalanan kami lanjutkan kembali meskipun perut masih kosong karena pagi itu kami tidak sempat untuk sarapan dari Surabaya, setelah sampai daerah Situbondo akhirnya kami merasa kelaparan dan memutuskan untuk berhenti sejenak disalah satu warung untuk makan agar dijalan kami tidak merasa lemas. Waktu untuk makan dan bersih-bersih hanya sekitar sejam saja kemudian kami melanjutkan perjalanan untuk sampai di kota Banyuwangi, sesampai di kota Banyuwangi kami berhenti di pom bensin untuk mengisi bensin Rp. 25.000 dan mampir ke patung gandrung yang dimana patung tersebut ialah salah satu patung ikonik di kota Banyuwangi, disini kami berfoto sejenak sambil mendinginkan mesin motor yang sudah kami gunakan selama berjam-jam.

Istirahat di patung Gandrung
   Setelah selesai berfoto-foto dan mengistirahatkan motor kami langsung menuju pelabuhan Ketapang sekitar pukul 12:20 untuk menyebrang ke pulau Bali. Pada waktu itu tarif yang berlaku Rp. 24.500/motor sedangkan Rp. 7.500/orang dewasa, total pengeluaran untuk penyebrangan dari pelabuhan Ketapang Rp. 39.500. Sehabis mengurus tiket masuk kami langsung naik ke kapal untuk menyebrang ke pulau Bali, waktu yang dibutuhkan untuk menyebarangi lautan sekitar 90 menit. Sesampai di kapal saya langsung memarkirkan motor dan menuju ke dek atas untuk mencari tempat duduk untuk beristirahat. Setelah 90 menit berada diatas kapal, akhirnya kami tiba juga di pelabuhan Gilimanuk yang berada di pulau Bali. Setelah mendarat kami langsung turun dan mengambil motor untuk menuju pintu keluar, ternyata sebelum sampai pintu keluar pelabuhan ada beberapa petugas yang sedang memeriksa identitas penumpang khususnya bagi pengendara motor mulai dari SIM, STNK, dan KTP. Pada waktu itu ada sebuah insiden yang membuat kami khawatir yaitu SIM dan KTP saya sudah kadaluarsa, sempat kami merasa bingung dan sedikit khawatir apabila kartu SIM dan KTP sudah melewati kadaluarsa kami tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan ke Bali. Pada waktu itu muncul ide untuk mensiasati petugas pemeriksaan disana yaitu saya menyuruh Irma untuk berada di depan saya sebagai joki sementara untuk keluar dari pelabuhan, karena identitas yang diperiksa hanya yang boncengin aja. Dengan rasa khawatir dan deg-degan kami tiba juga untuk diperiksa dan hasilnya petugas memeriksa semua identitas kami, saya waktu itu memasang wajah polos agar tidak dicurigai tapi akhirnya petugas mengetahui bahwa SIM dan KTP saya sudah kadaluarsa kemudian tanpa waktu lama petugas itu langsung menggiring kami ke kantornya untuk menjelaskan kepada kami yang intinya bahwa kami disuruh untuk balik lagi ke Banyuwangi oleh petugas....."SURPRISE MADAFAKA" kami sontak kaget seketika petugas menyuruh kami balik ke Banyuwangi lagi. Kemudian sipetugas memberi kami kemudahan....antara petugasnya kasihan atau hukum di Indonesia bisa ditawar akhirnya kami bebas dengan uang Rp. 100.000. Setelah melewati pos pemeriksaan keluar dari kapal, ehhhhhh saya liat didepan ada pemeriksaan lagi dan tau dong hasilnya gimana....kami memberikan Rp. 50.000 untuk petugas yang lain itu. Padahal sudah saya jelaskan bahwa sebelum dari sini kami sudah diperiksa pas keluar dari kapal, tapi si petugas tidak mau tahu dan bilangnya demi keamanan...memang sih demi keamanan, tapi gimana kalau saya orang jahat dan dengan ngasih uang Rp. 50.000 saya bisa keluar dari pemeriksaan. Yaudah deh sepele...yang penting saya bisa lanjut sampai Denpasar pikir saya.

Mau masuk ke kapal
Tetep ceria si doi ^^
Dari kejauhan terlihat patung yang ada di Bali
   Sesampainya tadi di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 14:00 kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi untuk keluar dari pelabuhan menuju sepanjang jalan yang mengarah ke Denpasar. Sekitar 100menitan berada di atas motor setelah keluar dari pelabuhan, kami memutuskan untuk makan sore dan berhenti di salah satu warung yang letaknya didekat pantai dan sawah-sawah gitu. Selain makan kami juga sempat foto-foto di warung tersebut karena tepat dibelakang warung itu ada sawah-sawah yang luas, lumayan buat obat dikala rasa capek melanda. Setelah sekitar 40 menitan berada diwarung akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan lagi menuju Tanah Lot demi melihat sunset. Perjalanan kembali kami tempuh dengan kondisi jalan raya yang beraspal mulus yang memudahkan kami untuk semakin cepat dalam memacu motor. Sesampainya di daerah Tabanan kami berhenti sejenak untuk mengisi bensin Rp. 25.000 kamudian tanpa istirahat kami langsung kembali menancap gas menuju Tanah lot.

yeeeeee....sampai Bali..masih jauh sih ke Denpasar


View belakang warung yang kami singgahi

     Tanah lot adalah sebuah objek wisata di pulau Bali, disini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan pura Uluwatu. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam. Sesampai di Tanah lot waktu itu sekitar pukul 18:00 kami langsung bergegas parkir motor dengan tarif Rp. 2.000 dan tiket masuk Rp. 10.000/orang. Setelah selesai mengurus administrasi kami langsung menuju pantainya dannnnnnn sempet sih liat sunset tapi cuman kelihatan dikit aja.. yaudalah gapapa yang penting saya sudah berusaha maksimal untuk mengantarkan pacar saya liat sunset di Tanah Lot. Setelah sampai Tanah Lot kami tidak lupa untuk berfoto-foto dan liat pertunjukan tari kecak yang ada disana dan iseng-iseng berjalan dipasarnya, kali aja ada barang bagus untuk dibeli. Puas dari Tanah Lot kami melanjutkan perjalanan ke salah satu penginapan teman kami berada di Denpasar dan tidak terlalu jauh juga buat ke acara pernikahan mbak Novi sama mas Buncis. Kami sampai penginapan sekitar pukul 20:00 langsung bersih-bersih dan dilanjut mencari makan malam disekitar penginapan, setelah selesai cari makanan kami kembali kepenginapan untuk beristirahat total. Perjalanan hari ini sungguh menguras tenaga dan waktu, tetapi yang pasti juga menyenangkan karena baru pertama kali ini kami touring sampai keluar pulau yaitu di pulau Bali.

Sampai juga di Tanah Lot yahhh...langsung update
Lumayan dapet sunset meskipun dateng agak lama

DAY 1

     Pagi itu sekitar pukul 08:00 kami baru bangun tidur dan langsung bergegas untuk bersih-bersih dan langsung meluncur ke pernikahan mbak Novi dan mas Buncis. Setelah sampai di TKP kami langsung salam-salaman dan ternyata disini teman dari Jogja ikut datang juga ke pernikahan. Rasa bahagia semua menjadi satu pada momment ini, semua saling bercanda tawa ketika kami semua berkumpul hingga waktupun takterasa berjalan dengan cepat. Kami di acara pernikahan sampai pukul 13:00 dan berpamitan untuk kembali ke penginapan untuk ganti baju, karena destinasi hari ini adalah mengunjungi tempat wisata pura Ulun Danu. Selesai ganti baju kami sekalian mencari sarapan disepanjang jalan yang searah dengan pura Ulun Danu.

Ini dia temen-temen dari Jogja kalau udah pada kumpul
Suerrrr....cuman disuruh akting..hahahaha
     Sebelum sampai ke pura kami menyempatkan untuk mengisi bensin Rp. 25.000 dan sesampainya di wisata pura Ulun Danu sekitar pukul 16:30, untuk biaya masuknya Rp.2.000/motor dan Rp. 10.000/orang. Sampai disana kami disambut dengan awan mendung dan cuaca dingin, pura Ulun Danu merupakan sebuah candi air besar di Bali dan candi utama air lainnya menjadi pura Ulun Danu Batur. Kompleks candi ini terletak di tepi barat laut danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul. Candi air memenuhi seluruh wilayah di daerah aliran di tepi hilir, ada banyak candi kecil air yang spesifik untuk setiap asosiasi irigasi. Candi ini sebenarnya digunakan untuk upacara persembahan untuk dewi Danu, dewi air, danau dan sungai. Danau Bratan merupakan salah satu danau penting dalam hal irigasi karena kompleks ini dibangun pada tahun 1633 yang tersebar di beberapa pulau. Danau Bratan dikenal sebagai danau "gunung suci" ditambah kawasan ini sangat subur karena terletak pada ketinggian 1.200 meter dan beriklim sangat dingin. Pada waktu itu meskipun cuaca mendung tetapi banyak turis yang berdatangan dikarenakan memang suasana di wisata pura Ulun Danu sangat nyaman ditambah udara yang dingin. Obyek wisata pura Ulun Danu merupakan salah satu menjadi tujuan wisatawan baik lokal maupun luar negeri.

uyuyuyuyuy....sampai di Ulun Danu

Didompet cuman ada segini
Danau Bratan dengan segala keindahannya
     Selesai dari pura Ulun Danu selanjutnya kami menuju rumah salah satu teman yang lain berada disekitar Legian, pada waktu itu sesampai di Legian sekitar pukul 23:00. Setelah puas ngobrol dirumah kami diajak ke salah satu club di daerah Legian, sebelumnya kami belum pernah sama sekali nongkrong di club jadi agak canggung aja pas pertamakali masuk..bingung mau ngapain..hahahahaha....maklum saya anak baik-baik. Diclub kami hanya duduk manis sambil ngeliatin bule-bule yang lagi joget dan main billiard dengan ditemani cewek-cewek yang bekerja di club itu. Puas dari club kami memutuskan untuk kembali karena waktu itu juga sudah mulai pagi, sekitar pukul 02:00 kami baru keluar dari club dan menuju ke rumah teman saya terlebih dahulu untuk ambil motor. Setelah itu kami baru lanjut ke penginapan dan langsung istirahat, karena sebelumnya kami janjian untuk melihat sunrise di pantai Sanur jadi kami langsung tidur ditambah juga kegiatan hari ini lumayan melelahkan.

Ngunjungin bocah bledek
ke club tetep berhijab yah...pinterrr ^^


DAY 2

     Niatnya pengen liat sunrise di pantai Sanur ehhhhh....malah bangun kesiangan, waktu itu saya bangun pagi sekitar pukul 09:00 sedangkan teman saya udah standby di Sanur dari subuh..wkwkwkwkwkwkwk...kasihan amat yak disana sendirian. Maklum bangun kesiangan mungkin gara-gara kecapekan ditambah pulang pagi dari club dan hasilnya kesiangan deh bangunnya..hahahahahaha. Sehabis dari bangun tidur kami langsung bergegas bersih-bersih dan langsung mencari makan pagi didekat penginapan karena destinasi hari ini menuju desa terbersih di Bali sih katanya, yaitu desa Panglipuran. Desa Panglipuran adalah desa adat Bali yang sangat kental dengan kerukunan dan kebersamaan mereka. Desa ini berlokasi di kelurahan kubu, kecamatan Bangli, kabupaten Bangli-Bali. Desa ini telah dianugrahi penghargaan kalpataru, selain mendapatkan penghargaan kalpataru desa Penglipuran juga ditetapkan sebagai desa wisata  oleh pemerintah kabupaten Bangli pada tahun 1995. Semenjak saat itu, desa ini semakin ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin mengetahui bagaimana kearifan yang terjadi di desa Penglipuran ini. Sekitar pukul 13:00 kami baru berangkat untuk menuju desa Panglipuran, sebelum sampai di desa Panglipuran kami mengisi bensin lagi Rp. 25.000.

     Sesampai desa Panglipuran sekitar pukul 15:30, pertamakali masuk desa Panglipuran menurut saya desa ini adalah desa buatan yang dirancang untuk salah satu obyek yang ada di Bali. Untuk masuk ke desa wisata ini harus membayar Rp. 2.000/motor dan Rp. 15.000/orang. Desa wisata ini memiliki wilayah yang cukup luas, ada beberap spot wisata di desa wisata ini antara lain spot pohon bambu yang terletak dibelakang desa dan ada area pura yang terletak disamping desa wisata tetapi masih satu wilayah. Kami disini hanya ingin mengetahui suasana desa wisata ini, karena saya juga penasaran seperti apa desa wisata yang ada di Bali. Ternyata desa wisata ini ada beberapa rumah yang berjejer kemudian ada beberapa aktivitas beberapa penduduk yang menjual produk makanan asli Bali dan ada juga orang yang lagi ngobrol-ngobrol dengan tetangganya, waktu itu saya sempat membeli seperti minuman tapi berkhasiat untuk kesehatan, lupa namanya...yang saya tahu minuman itu warnanya hijau dan rasanya ada manis campur agak asem gitu...memang segar sihhh. Selain berkunjung melewati rumah-rumah di desa wisata kami juga menyempatkan untuk pergi ke spot pohon bambu dan areal pura untuk berfoto-foto tentunya. Setelah puas dari sana kami memutuskan untuk kembali sekitar pukul 17:00 karena pada waktu itu kami di undang oleh teman saya yang sudah menikah itu untuk datang ke acara pestanya yaitu di salah satu pantai, jadi pesta nya seperti makan malam di pinggir pantai pokoknya asyik deh. 

Desa wisata Panglipuran
Memang desanya bersih kok suerrr
Areal lapang di salah satu sudut desa wisata Panglipuran
Pintu masuk area pura, masih di kawasan desa Panglipuran
Daripada memori HP masih kosong
Poto-poto terussss
Salah satu pura yang ada di kawasan desa Panglipuran
Spot hutan bambu, sunyi sepi..krik..krik.krikk
     Sebelum menuju ke tempat acara kami harus balik ke penginapan terlebih dahulu untuk ganti kostum dan baru langsung menuju tempat acara pestanya, waktu itu sekitar pukul 19:30 baru sampai tempat acara pesta. Setelah sampai tempatnya kami langsung dipersilahkan masuk dan menikmati hidangan yang sudah dipersiapkan sepuasnya. Makan malam kali ini benar-benar spesial dan sangat romantis, bagaimana tidak ? makan malam di atas pasir pantai dengan lilin kecil yang menyala ditambah dengan berkumpul dengan orang tercinta...hahahahaha. Acara pesta selesai pukul 00:00 dan setelah itu kami berpamitan dengan semua teman saya yang berada di acara pesta itu, sekalian berpamitan pulang karena besok pagi kami harus kembali ke Surabaya. Setelah berpamitan kami langsung kembali ke penginapan dan langsung istirahat biar besok bisa lebih fit lagi saat mengendarai motor 12jam perjalanan.

Dinner romantis
Duhhhh....jadi pengennn..pengen makan, udah laper. LOL
Ini dia pasangan pengantin baru, terimakasih jamuannya selama di Bali ^^

DAY 3

     Keesokan harinya kami bangun pagi sekitar pukul 10:00 dan langsung bersiap-siap untuk pergi dari pulau Bali. Sekitar pukul 12:00 kami istirahat sejenak dan mampir ke kos teman jaman kuliah saya yang kebetulan sedang bekerja di Bali. Selesai istirahat dan makan siang kami langsung berpamitan dan melanjutkan perjalanan menuju Surabaya lagi. Tidak jauh dari kos teman saya kembali mengisi bensin Rp. 25.000 dan lanjut kepelabuhan Gilimanuk, sesampai di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 14:30 dan disana tidak ada pemeriksaan identitas dan kami langsung masuk ke kapal. Untuk tiket penyebrangan Gilimanuk-Ketapang sama dengan tiket masuk ke pelabuhan Ketapang. Sesampai di kapal kami langsung memarkirkan motor seperti biasa dan langsung menuju dek atas dan mencari tempat duduk untuk beristirahat. Sesampainya di pelabuhan Ketapang pukul 15:30, hanya membutuhkan waktu sekitar 60 menit saja dalam penyebrangan pelabuhan Gilimanuk ke pelabuhan Ketapang. Selesai kapal bersandar di pelabuhan kami langsung mengambil motor dan langsung memacu motor kembali untuk sampai ke Surabaya. Pada waktu itu kami mengisi bensin di daerah Situbondo dan Pasuruan masing-masing Rp. 25.000. Sesampainya di Surabaya sekitar pukul 22:30

Saatnya meninggalkan pulau Bali dengan sejuta keromantisannya
     Sekian perjalanan liburan saya selama di pulau dewata Bali, tunggu postingan saya selanjutnya dan jangan bosan-bosan untuk mengunjungi blog saya...terimakasih

Rincian biaya :

Ngisi bensin perjalanan berangkat di Bondowoso Rp. 25.000
Ngisi bensin perjalanan berangkat di Banyuwangi Rp. 25.000
Penyebrangan Ketapang – Gilimanuk Rp. 24.500/motor + Rp. 7.500/orang, total = Rp. 39.500
Ngisi bensi perjalanan berangkat di Tabanan Rp. 25.000
Biaya masuk Tanah Lot Rp. 2.000/motor + Rp. 10.000/orang, total = Rp. 22.000
Bensin mau berangkat ke Pura Ulun Danu Rp. 25.000
Biaya masuk Pura Ulun Danu Rp. 2.000/motor + Rp. 10.000/orang, total = Rp. 22.000
Bensin mau berangkat ke Desa Wisata Panglipuran Rp. 25.000
Biaya masuk Desa Wisata Panglipuran Rp. 2.000/motor + Rp. 15.000/orang, total = Rp. 32.000
Ngisi bensin pulang dari kos teman Rp. 25.000
Penyebrangan Gilimanuk – Ketapang Rp. 24.500/motor + Rp. 7.500/orang, total = Rp. 39.500
Ngisi bensin perjalanan pulang di Situbondo Rp. 25.000
Ngisi bensin perjalanan pulang di Pasuruan Rp. 25.000

Total biaya :

Rp. 355.000

*Exclude :

Bensin berangkat dari Gresik
Biaya makan
Biaya ngasih uang ke petugas di pelabuhan

You May Also Like

0 komentar